Budaya Bangsa VS Budaya Manca


Kukuhkan Jati Diri

Hilangkan Rasa Gengsi


Foto: Doc. Bali 2017

Pada era modern ini, banyak masyarakat Indonesia, khususnya para pemuda, justru mengunggul-unggulkan budaya manca dibanding budaya dalam negeri. Dapat dibuktikan dengan adanya trend-trend budaya masa kini ala bangsa barat yang mendominasi kehidupan para remaja. Mulai dari musik, fashion, show, bahkan bahasa pun tak terlepas dari pengaruh bangsa asing. Sementara bangsa ini semakin kekurangan generasi yang diharapkan mampu berdiri tegak di barisan terdepan menyelamatkan  harta karun negeri.

Kebanggaan akan keragaman budaya yang dimiliki bangsa seolah tidak lagi menjadi tonggak berdirinya gelora  pemuda dalam mewujudkan persatuan bangsa. Mereka terlena dalam kemewahan dan keprestisan yang timbul dari praktek kebiasaan budaya manca yang menglir dalam ranah negeri. Apabila dibiarkan secara berkelanjutan, maka bangsa Indonesia akan  kehilangan saka penyangga kehidupannya. Bagaimana tidak? Generasi penerus yang seharusnya menjadi pilar utama tegaknya keutuhan bangsa, kini cenderung lupa dengan kewajibannya untuk menjaga keharmonisan  bangsa. Mereka lupa dengan ladang pemberi kehidupan. Bahkan mereka lupa betapa berharganya tanah kelahiran.

Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Jika dirunut sebab-akibat nya, maka hal utama yang menimbulkan pudarnya rasa cinta pemuda terhadap bangsa tak lain adalah perasaan gengsi yang muncul dari dalam hati setiap individu. Mereka saling berlomba menunjukkan siapa yang paling maju mengikuti perkembangan zaman. Hal ini tentu saja memengaruhi mental orang lain untuk berperilaku sama, yakni selalu terbersit rasa malu ketika mereka tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan yang serba modern. Di sisi lain, mereka menganggap bahwa budaya Indonesia yang bernuansa tradisional seperti hal yang menyimbolkan keterbelakangan. Padahal, budaya dan bahasa Indonesia adalah warisan leluhur yang telah diakui dunia sebagai warisan luar biasa yang tidak dimiliki negara lain.

Bagaimana bisa kita sebagai pemuda justru menghilangkan apa yang menjadi kekhasan negara? Sungguh miris bila hal tersebut dibiarkan terjadi. Akan sangat memalukan pula bila pemuda yang menjadi patokan utama justru menjadi penyebab pertama hilangnya jati diri bangsa. Oleh sebab itu, mengukuhkan kesadaran akan pentingnya budaya dan bahasa Indonesia perlu menjadi perhatian khusus bagi setiap warga negara.

Jati diri bangsa sangat penting kita pertahankan sebagai bukti eksistensi negeri tercinta di mata dunia. Jika banga Indoesia kehilangan jati diri sebagai akibat overdosisnya mengadopsi budaya manca, maka sama saja memproklamirkan bahwa bangsa Indonesia tidak lagi memiliki keistimewaan yang membedakan dengan negara lain. Dengan kata lain, negara Indonesia akan semakin tersisih dan di pandang sebelah mata oleh negara-negara tersebut.

Sebagai pemuda harapan bangsa, tidak seharusnya kita melupakan ajaran nenek moyang hanya demi perasaan gengsi terhadap sesama manusia. Sebab, perasaan gengsi yang terus-menerus akan menyebabkan kita egois dan hanya memikirkan kesenangan pribadi. Untuk bisa mewujudkan cita-cita pertiwi, kita perlu menegakkan apa yang menjadi pondasi negeri. Mengukuhkan jati diri dengan selalu menjaga dan melestarikan apa yang bangsa Indonesia miliki. Termasuk bangga terhadap budaya indonesia yang beragam serta bahasa nasional Indonesia sebagai wujud nyata rasa syukur atas anugerah  yang Tuhan berikan kepada kita.  Jadi, masih maukah bersikap gengsi sementara pertiwi menanti pejuang generasi?



Salam Generasi Muda!
Astri Sifa Yuniarti

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Novel InsyaAllah Aku Bisa Sekolah - Karya Dul Abdul Rahman

Narrative Text: Gisella and The Salt

Contoh Pidato Bahasa Indonesia sesuai PUEBI