Review Novel The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disappeared - Karya Jonas Jonasson

THE 100-YEAR-OLD MAN WHO CLIMBED OUT OF THE WINDOW AND DISAPPEARED - JONAS JONASSON

"Segala sesuatu berjalan seperti apa adanya, dan apa pun yang akan terjadi, pasti terjadi."

Jonas Jonasson


Sumbe: Dokumentasi pribadi
                           Sumber Foto: Assifa, 2021


IDENTITAS BUKU

Judul Buku     : The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disappeared

Penulis        : Jonas Jonsson
Penerbit       : Bentang Pustaka
Edisi          : Agustus 2018
ISBN           : 978-602-291-509-3
Jumlah Halaman : viii+504 hlm
Tebal          : 20,5 cm
Penerjemah     : Marcalaid Fransisca

SINOPSIS & REVIEW

Bagaimana jika seorang kakek kabur melalui jendela tepat di hari ulang tahunnya yang ke-100? 

Allan Karlsson lah orang nekad tersebut. Kaburnya dari panti jompo membuatnya bertemu dengan serangkaian peristiwa absurd beserta dengan tokoh-tokoh yang tak kalah absurd. Berawal dari membawa kabur sebuah koper berisi uang berjuta Krona milik seseorang, menjadikan Allan seorang buronan mafia. Lucunya, selalu ada keajaiban yang membuatnya selamat dari petaka. Allan menjadi tokoh utama dalam buku The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disappeared yang penuh kejutan.  Tak disangka, perjalanannya yang penuh kegilaan membuka ruang kisah masa lalunya yang mengejutkan: menjadi tokoh penting di balik peristiwa-peristiwa kelam abad ke-20.

The 100 Year Old Man Who Climbed Out Of The Window and Disappeared sukses menyajikan kisah tragedi kemanusiaan yang dibalut dalam bahasa super jenaka. Perjalanan hidup tokoh Allan Karlsson yang mengalami berbagai peristiwa kelam, seperti kecamuk perang dan tragedi kematian, tetap dapat dinikmati kisahnya tanpa harus merasa larut dalam emosi membara. Setiap kejadian ditulis dalam lelucon satir yang menyindir, seringkali membuat tertegun sekaligus menyunggingkan tawa getir.

Tak hanya sembarang jenaka, novel ini juga sarat akan rangkaian peristiwa sejarah abad ke-20. Tokoh Allan berhasil membawa pembaca menjelajahi berbagai negara beserta konfliknya, seperti Rusia, Inggris, Amerika, Tiongkok, Iran, Rusia, hingga ke Korea Utara. Bahkan, tokoh Allan juga mendarat di Indonesia bersama tokoh ajaib bernama Herbert Enstein. Jonas Jonason seolah menjadikan Allan Karslon sebagai lambang kebebasan. Bahwa hidup hendaknya lepas dari belenggu yang mengungkung diri sendiri. Bebas dari belenggu rasa takut, rasa khawatir, hingga belenggu penilaian sosial terhadap diri masing-masing individu.

 

 Salam,

Assifa


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Novel InsyaAllah Aku Bisa Sekolah - Karya Dul Abdul Rahman

Narrative Text: Gisella and The Salt

Contoh Pidato Bahasa Indonesia sesuai PUEBI