Review Buku Terima Kasih Sudah Mengatakannya (그롷게 말해줘서 고마워 ) | Kim Yu-Jin

TERIMA KASIH SUDAH MENGATAKANNYA - KIM YU JIN
 
 "Kita berada dalam kereta bernama kehidupan. Jika tidak pernah turun karena takut, kita hanya akan melihat pemandangan yang sama sepanjang waktu. Kita perlu berani menginjak rem (berhenti) untuk bisa melanjutkan naik kereta baru dan melihat pemandangan baru (di jalur lain)."  Hlm. 148-149

Kim Yu Jin, Terima Kasih Sudah Mengatakannya

 

Sumber: Assifa, 2021 (Buku Madi)

IDENTITAS BUKU

Judul Buku        : Terima Kasih Sudah Mengatakannya (그롷게 말해줘서 고마워)

Penulis           : Kim Yu-Jin
Tebal halaman     : xx + 260 halaman
Ukuran buku       : 13 x 19 cm
ISBN              : 978-602-5921-64-3
Tahun             : 2020

Penerbit          : Aria Media Mandiri (2021)

SINOPSIS & REVIEW

Buku Terima Kasih Sudah Mengatakannya (그롷게 말해줘서 고마워 ) sungguh memberi ruang refleksi bagi pembaca untuk belajar menjadi pendengar yang baik, belajar mengontrol dan memahami kata-kata untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain, sebagai bekal menjalin hubungan sehat dan dekat dengan orang-orang di sekeliling kita.

Kedekatan yang merenggang adalah buah dari komunikasi seadanya, lugas, dan tanpa basa-basi. Lihat saja, orang-orang yang bercengkerama akrab pasti tidak lepas dari kata-kata dan cerita panjang "tidak penting" hingga terkadang lupa waktu. Orang Jawa bilang, ngalor-ngidul tambah ngetan-ngulon. Tidak terpaku pada satu topik, lantas selesai. Kalau dipikir-pikir, ya, kata-kata luber itu justru menjadi simpul penguat ikatan dua insan yang tengah berdialog, bukan? Meski terkadang kata-kata bisa saja menjadi sayat pisau yang melukai nadi hingga hati, tetapi tanpanya hidup akan hampa dan lama-lama basi.

Buku ini menguraikan berbagai sudut pandang perihal memahami "kata-kata" dalam berbagai versi situasi. Tentang bagaimana memahami sifat pragmatik kata-kata, tentang bagaimana mengalirkan percakapan tanpa mementingkan ego sendiri. Bahkan, hanya dari memahami "kata-kata", kita diajak untuk memikirkan kembali: apakah hubungan kita dengan orang-orang terdekat hanya sebatas hubungan "timbal balik" alias give and take, atau memang hubungan dengan landasan perasaan tulus sehingga mampu menerima perbedaan kondisi satu sama lain.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak akan terhindar dari percakapan. Percakapan adalah satu kunci untuk merekatkan hubungan. Di dalamnya, "kata-kata" menjadi senjata utama yang dapat menyodorkan rasa nyaman atau justru melukai liyan.

"Hal terpenting dalam sebuah percakapan adalah menyampaikan 'perasaan asli' sambil mempertahankan hubungan yang baik dengan orang lain." Hlm. 218

 

Salam,

Assifa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Novel InsyaAllah Aku Bisa Sekolah - Karya Dul Abdul Rahman

Narrative Text: Gisella and The Salt